Being a Mother

Being a mother is learning about strengths you didn’t know you had and dealing fears you never knew existed.”

Awal tahun ini qadarullaah merasakan jadi 1 dari berjuta penduduk Indonesia yang terpapar Covid 19. Satu rumah positif Covid 19 tanpa meninggalkan satu orangpun. Dimulai dari suami yang tetiba demam dan anosmia, berlanjut ke diri ini yang turut demam. Alhamdulillaah wa syukurillaah, duo sholih tanpa gejala (walau beberapa hari kemudian Abang demam dan batuk).

Hasil skrining memaksa pak suami dirawat di salah satu rumah sakit khusus Covid. Meninggalkanku berjuang melewati masa-masa isolasi mandiri bersama dua balita. Dalam keadaan sehat saja berat rasanya mengurus dua balita aktif ini seorang diri, terlebih saat sakit. Namun, mashaaAllaah, Allaah beri kekuatan. Menjadi ibu benar-benar mengajarimu bahwa ada kekuatan besar yang selama ini tidak kamu ketahui. Akan tetapi, kekuatan itu juga dibarengi dengan rasa takut yang nyatanya ada dalam diri.

“Dirimu banyak minum dan berusaha kuat yaa…” pesan kakakku di jejaring whatsapp.

“Kuat dan sabar ya ngurus sendiriaan…” tambahnya lagi.

Saat itu malam hari di IGD rumah sakit yang penuh dengan pasien COVID. Menanti giliran pengambilan darah duo sholih. Tanpa ada yang menemani.

Allaah, cukup Allaah.

Saat-saat seperti itu membuatku semakin rindu padanya…pada cintaku di sana. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fuanha. Terima kasih sudah mengurusku saat sakit, menemaniku di setiap kondisi. Aku rindu, Mom.

Posted in Uncategorized